Boy Rafli Amar, sosoknya Mirip Jenderal Hoegeng, Kapolri Jujur dan Teladan Bhayangkara

- Redaksi

Minggu, 10 Januari 2021 - 06:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 0 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jenderal Hoegeng merupakan sosok Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) yang dikenal tegas dan teguh menjaga kehormatan serta citra Polri. Integritasnya yang tinggi terhadap bangsa dan negara mengundang guyonan Presiden Republik Indonesia keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dalam sebuah diskusi di Bentara Budaya Jakarta, bahwa hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng.

Dalam guyonan itu, Gus Dur menyinggung upaya pemberantasan korupsi pasca-Reformasi 1998 yang dilakukan Polri sebagai salah satu institusi yang diharapkan dapat segera berbenah guna menghadirkan citra Polri yang lebih baik di masyarakat.

Guyonan Gus Dur terhadap sosok Hoegeng dinilai sejumlah kalangan cukup pantas. Kejujuran dan integritas yang melekat dalam diri Hoegeng selama menjalani tugas sebagai seorang polisi terkenal jauh sebelum ia menyandang bintang empat di korps tribrata. Saking jujurnya Hoegeng, ia bahkan pernah disantet oleh seorang polisi korup saat memimpin Badan Reserse dan Kriminal di Kepolisian Sumatera Utara.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kisahnya terjadi saat Hoegeng sering menangani kasus perjudian dan penyelundupan barang-barang mewah dari Singapura ke Indonesia berupa radio, tape recorder, dan arloji serta penyelundupan barang-barang dari Indonesia ke Singapura berupa minyak nilam dan karet. 

Kabarnya, para penyelundup mendapat perlindungan dari aparat kepolisian yang korup.

Oknum polisi itu dendam dengan sikap Hoegeng. Ia lantas menyantet Hoegeng dengan meminta bantuan dari seorang dukun.

Saat dikirim santet, Hoegeng pasrah menerimanya. Hingga suatu hari datang seseorang mengaku dukun yang telah menyantetnya. Di hadapan Hoegeng, dukun itu mengaku bahwa dirinyalah yang telah menyantet Hoegeng atas permintaan polisi korup tersebut. Sang dukun mengaku menyesal dan meminta maaf kepada Hoegeng. Ia pun lalu mengobati Hoegeng.

Selain pernah disantet karena ketegasannya, Hoegeng juga pernah difitnah rekan sejawatnya di kepolisian. 

Dilansir dari buku Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan karya Suhartono (2013), Hoegeng dipanggil Presiden Soekarno.

Saat itu, Presiden ingin menanyakan kebenaran kabar yang menyebut Hoegeng ingin menggulingkan atasannya, Soetjipto Joedodihardjo yang menjabat sebagai Kapolri sekaligus Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian (Pangak).

Ketika ditanya Presiden, Hoegeng terkejut lantas bertanya,”Siapa yang bilang?”.

Presiden Soekarno lantas menyebut satu nama. Hoegeng lalu minta agar dirinya dikonfrontasi dengan orang tersebut.

Presiden setuju dan menjadwalkan pertemuan dengan orang yang bersangkutan untuk mengkonfrontasi tuduhan itu.

Saat dikonfrontasi dengan orang tersebut, Hoegeng membawa buku besar yang menjadi catatan hariannya.

Di hadapan Presiden, Hoegeng membenarkan bahwa dirinya memang didatangi oleh yang bersangkutan di kantor dan di rumahnya. 

Secara rinci Hoegeng menyebutkan tanggal dan pertemuannya, serta isi detail pembicaraannya.

Hoegeng juga membeberkan jawabannya setelah diajak yang bersangkutan untuk menggulingkan Menteri/Pangak Jenderal Pol Soetjipto.

Dalam pertemuan itu, Hoegeng memang diajak untuk ikut menggulingkan Menpagak. Namun, di catatan buku itu, Hoegeng menyatakan tak bersedia ikut mendongkel Menteri/Pangak. Selama Pak Tjipto adalah atasan Hoegeng, Hoegeng tidak mau mendongkelnya. Apapun alasannya.

“Jadi sampeyan jangan memutarbalikkan fakta begitu, Wong sampeyan sendiri yang mengajak untuk mendongkel pak Tjipto, mengapa saya yang kemudian dituduh?” jelas Hoegeng sambil membacakan dan menunjukkan catatan Kepada Presiden dan orang yang bersangkutan.

Akhirnya, Presiden bertanya kepada polisi yang memfitnah Hoegeng. “Apakah yang diceritakan Hoegeng itu benar?” tanya Soekarno.

Polisi itu lalu menjawab “Inggih Kasinggian (ya betul),” jawab polisi itu.

Tak lama, seusai jabatan Soetjipto Joedodihardjo sebagai Kapolri berakhir, Hoegeng ditunjuk untuk menggantikan nya menjadi Kapolri ke- 5 sejak 1968 hingga 1971.

*Polisi sederhana*

Berita Terkait

Diduga Truk Tanah Untuk Proyek Raksasa Wilayah Pantura Melanggar Peraturan Bupati Nomer 12 Tahun 2022
Dianto Pemuda Asal NTT Berbagi Pengalaman Menjadi Penguasa Muda
Masa Aksi Menuntut Kemenkes Terbitkan NIP PPK dan SK Bagi 532 Nakes
Berbagi di Bulan Suci Ramadhan 1445 H, Ormas BPPKB Banten DPRT Tanah Tinggi Kota Tangerang Santuni 50 Anak Yatim dan Dhuafa
Toko Obat Berkedok Kosmetik Semakin Marak di Wilayah Jakarta Utara
KPU Kab Tangerang di Duga Lamban Dalam Menangani Gaji Yang Belum PPS Terima
PPS Salah Satu Desa Kec Sepatan di Duga Belum Menerima Gaji
Kades Jarang Ngantor di Desa, Warga Desa Kelor Minta Inspektorat dan Pemdes Kabupaten Tangerang Turun ke Desa Kelor

Berita Terkait

Rabu, 10 April 2024 - 09:05 WIB

Muhammad Andika Putra Mengucapkan, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H/2024 M Minal Aidin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Selasa, 9 April 2024 - 09:10 WIB

Berbagi Kebahagiaan Dengan Anak Yatim Piatu Sekaligus Kaum Dhuafa, BPPKB Banten DPRT Sindang Sono (Sindang Lodaya 88) Adakan Santunan dan Bukber

Sabtu, 6 April 2024 - 10:15 WIB

Lurah Salembaran Jaya Menghadiri Kegiatan Kosambi Ramadhan Fest Karang Taruna Kecamatan Kosambi Tahun 2024

Selasa, 2 April 2024 - 01:40 WIB

Ramadhan Berkah Andika Putra Bagikan 200 Takjil Pada Pengguna Jalan

Senin, 1 April 2024 - 01:51 WIB

BPPKB Banten DPAC Kec. Kosambi Bagikan 1000 Takjil di Jalan Bersama DPRT Se-Kec. Kosambi : Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Minggu, 31 Maret 2024 - 13:38 WIB

Proyek Pembangunan Gudang di Duga Tidak Memiliki Izin Persetujuan Bangunan Gedung ( PBG )

Jumat, 29 Maret 2024 - 22:54 WIB

Manfaatkan Momen Ramadhan 1445 H, Ormas BPPKB Banten DPRT Kenanga Bagi-Bagi Takjil ke Pengguna Jalan

Rabu, 27 Maret 2024 - 16:59 WIB

Anggota Beserta Jajaran Ormas BPPKB Banten Salembaran Jaya Silaturahmi ke Kelurahan Salembaran Jaya

Berita Terbaru