Jakarta, onlineindonesia.com – KPU kota kupang mulai membuka pendaftaran penerimaan bakal calon walikota kupang dan calon wakil walikota kupang,pada pilkada kota kupang, yang akan diselenggarakan pemilihan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang periode 2024-2029 Pemungutan suara yang dijadwalkan akan berlangsung pada 27 November 2024.
Dengan berdatangan para calon walikota dan wakil walikota kupang baik incambent maupun pendatang baru soalah membawah angin segar dan harapan baru bagi kemajuan kota kupang, hal ini menjadi menarik dan menjadi buah bibir masyarakat kota kupang bahkan menjadi bahan diskusi yang menarik di berbagai warung kopi dan sudut-sudut kota kupang.
Berbagai strategis politik pun disiapkan oleh partai-parati pengusung berapa nama bakal calon walikota kupang dan wakil walikota kupang mulai bermunculan ke permukaan publik juga, Nama-nama yang sudah mendeklarasikan diri maju dalam kontestasi politik kota kupang, ada sekitar 14 nama mulai bermunculan di permukaan publik berikut nama-nama bakal calon walikota kupang dan calon wakil walikota kupang. 1. Jefri Riwu Kore 2. Herman Man 3. Jonas Salean 4. Yeskiel Loudoe 5. Epi Seran 6. Isidorus Lilijawa 7. Yuvensius Tukung 8. Chris Mboeik 9. Christian Widodo 10. Alex Foenay 11. George Hadjoh 12. Robert Fanggidae 13. Bhildad Thonak 14. Yoseph Ariyanto Ludoni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu pendatang baru yang menjadi buah bibir masyarakat kota kupang adalah Bildad thonak salah satu anak muda yang berprofesi sebagai praktisi hukum, di dorong oleh publik untuk maju dalam kontestasi politik kota kupang sebagai calon walikota kupang yang merepresentasikan suara anak muda kota kupang, Bildad thonak yang berlatar belakang sebagai praktisi hukum, pria kelahiran camplong tersebut memiliki ketegasan sebagai salah satu ciri prinsif seorang leader.
Kehadiran bildad thonak dalam bursa calon walikota kupang membuat sejumlah incambent yang ikut dalam kontestasi politik kota kupang mulai menyusun strategi politiknya, hal tersebut membuat publik bertanya hingga membuat diskusi publik melalui sarana media tiktok dan mengundang beberapa calon walikota walikota kupang dan wakil walikota kupang, diskusi yang di adakan di media sarana tiktok di room Yandri S. S. H., pada hari rabu 24 april 2024 jam 7 malam dengan di padati ribuan penonton yang masuk keluar room itu membuat semakin menarik diskusi tersebut, diskusi publik yang yang mengangkat tema ” Incambent vs pendatang baru pilkada ”
Namun sangat disayangkan beberapa bakal calon wakil walikota kupang yang di undang tidak bisa hadir dalam diskusi publik tersebut, terkonfirmasi ada beberapa acara mendadak sehingga tidak bisa hadir, seperti bakal calon wakil walikota kupang, Alexsander foenay, Aloysius Sukarda dan juga hermanus man. Kamis 25 April 2024.
Diskusi publik mulai di buka dengan menghadirikan nara sumber lain, seperti bildad thonak praktisi hukum sekaligus bakal calon walikota kupang dari partai DPD Perjuangan, Amos Alexsander Lafu, dosan universitas undana kupang sekaligus pengamat publik, juga beberapa aktivis dan masyarakat yang turut ikut memberikan saran dan masukan kepada bakal calon walikota kupang.
Bildad thonak bakal calon walikota kupang dari partai PDI Perjuangan, mengatakan ” Saya kenapa ikut terjun di kontestasi politik kota kupang dan mencalonkan diri sebagai bakal calon walikota kupang, selain dari pada dorongan publik saya niat untuk tentu merubah kota kupang lebih baik kedepannya, karena masih banyak persoalan kebutuhan masyarakat kota kupang yang belum terjawab, sehingga saya selalu di undang kemanapun untuk berdiskusi persoalan kota kuapng saya selalu siap, menerima kritikan menerima masukan, saya pikir apa yang di sampaikan oleh teman-teman dalam room diskusi ini sangat bermanfaat sekali dan dapat megedukasi publik”., Ujar Bildad thonak pria yang tekun belajar sejak usia sekolah hingga semasa kuliahnya, jiwa kepemimpinannya telah muncul dalam berbagai hal.
Saya menberikan contoh berbagai persoalan yang terjadi di kota kupang yang masih menjadi kebutuhan masyarakat kota kupang, 1. kurangnya Lapangan pekerjaan 2. Air bersih yang menjadi kebutuhan masyarakat kota kupang, 3. Program-progeam terdahulu yg masih belum berjalan maksimal, seperti uang duka siltap RT/RW, 4. Sistim pelayanan publik yang masih belum maksimal di birokrat, 5.peraturan daerah khususnya kota kupang ( Perda) yang belum maxinal yg dapat menghambat sistim birokrasi kota Kupang, 6. Kebijakan pengelolaan industri kecil dan menengah ke bawah yang belum maximal, seperti pengelolaan sampah mulai dari pengangkutan pembuangan akhir dan pengelolaan sampah yang menjadi nilai ekonomis, 7. Pangan lokal yang terus meningkat 8. Pendidikan yang masih banyak kurangnya guru-guru pendidik 9. Hukum ekonomi dan budaya, saya pikir ini semua adalah kebutuhan mendasar masyarakat kota yang harus kita selesaikan bersama”., Tegas Bildad thonak Pria Yang berprofesi sebagai advokat yang sering di pake jazanya oleh berbagai instansi, kemudian makin mengenal seluk beluk pemerintahan Birokrat.
” Saya pikir kalau ada rekan-rekan yang juga ikut dalam bursa calon walikota dan calon wakil wali kota kupang yang juga turut ikut partisipasi dalam diskusi edukasi di room maka akan lebih menarik, karena banyak masyarat juga mau bertanya dan mau berikan masukan dan saran, tapi yah tidak apa, kalau saya pada prinsipnya siap di berikan masukan saran dan kritikan yang keras saya siap untuk menampung untuk bekal saya kedepan, apalagi profesi saya sebagai advokat saya sangat senang kalau di kritik apalagi kritik yang membangun itu alangkah lebih baik”., Tandas Bildad thonak pria yang yang di dorong oleh anak muda kota kupang mencalonkan diri sebagai calon walikota kupang, yang mendapatkan hasil survei tertinggi melalui survei loka yakni 59 persen suara masyarakat kota kupang mendorongnya menuju kursi roda pemerintah kota kupang.
Halaman : 1 2 Selanjutnya