Jejak Rekam Aspihani Ideris
HAJI Aspihani Idris terlahir anak paling bungsu dari 21 bersaudara seayah dan dua bersaudara se ayah se ibu dengan Kastalani Idris. Ayah nya bernama Haji Muhammad Idris bin Sayyid Abdurrasyid Assegaf. Sedangkan ibunya bernama Gusti Hajjah Rukiah binti Haji Gusti Asnawi. Beliau dilahirkan di Kampung Sungai Asam, Desa Gudang Hirang, Kecamatan Sungai Tabuk, pada hari Kamis, tanggal 23 Januari 1975. Dikenal di masyarakat ayahnya adalah seorang Ulama / tuan Guru (Guru Agama) dan juga seorang pensiunan tenaga pengajar di SDN Budi Utama, sekarang bernama SDN Gudang Hirang 1 di Wilayah Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, dan juga diketahui ayahda Aspihani ini juga seorang pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, di saat zaman penjajahan ayahda Aspihani ini di kenal oleh para pejuang sebagai Komandan Pasukan “LASKAR GAIB” yang bermarkas di Pandauan Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan. Begitu juga dengan ibu kandungnya diketahui seorang da’i dan guru Agama di beberapa madrasah ibtidaiyah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari keterangan yang didapatkan penulis, tutus keturunannya adalah Aspihani Idris bin Haji Muhammad Idris bin Sayyid Abdurrasyid (Tuan Guru Abdurrasyid) bin Kumau bin Tukus bin Abdullah bin Alwi bin Ali Assegaf, sampai ke nasab Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad Al-Faqih Al-Muqaddam bin Ali Walidil Faqih bin Muhammad Shahib Murbath bin Ali Khala’ Qasam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa An-Naqib bin Muhammad Jamaluddin bin Ali Al-Uraidhi bin Ja’far Ash-Shadiq bin Muhammad Al-Baqir bin Al-Awsat (Imam Ali Zainal ‘Abidin) bin Sayyidina Husein bin Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah Az-Zahra. Dengan asal usul dari garis keturunan berasal dari negeri Yaman Timur Tengah dengan darah campuran Arab-India.
Ayahnya Aspihani Idris ini dikenal dikalangan masyarakat sekitar dengan sebutan Tuan Guru Idris atau Guru Idris yang wafat pada tahun 1994. Kalau dilihat dari nasabnya bermarga Assegaf, Aspihani merupakan zuriat keturunan Rasulullah Shaallallahu ‘Alaihi Wassalam (SAW) melalui nasab Imam Sayyidina Husien bin Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah Az-Zahra. Namun informasi yang didapatkan penulis, hal tersebut sejak dari Datuknya Aspihani sendiri nasab habaib itu disembunyikan dengan alasan yang tidak diketahui oleh penulis.
Ibunda dari Aspihani Idris ini bernama Hajjah Rukiah yang juga berstatus seorang tenaga pengajar berstatus Pensiunan Pegawai Negeri Sipil. Beliau mengajar di SDN Budi Sekawan yang sekarang di kenal dengan nama SDN Gudang Hirang 4. Hajjah Rukiah ini terakhir mengajar di MIS Al-Hikmah Sungai Tabuk Kota hingga akhirnya beliau pensiun di tahun 2006 dan meninggal dunia di tahun 2008. Makam kedua orang tua Aspihani ini terletak di pemakaman keluarga di Kampung Handil Buluan Desa Gudang Hirang Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.
Semasa kecil Aspihani Idris ini merupakan seorang anak yang tumbuh dan dibesarkan dari keluarga sederhana di Kampung Sungai Asam Desa Gudang Hirang Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan. Sejak kecil dia sudah terbiasa dengan hidup sederhana dan seadanya. Aspihani ini hidup di dalam keluarga yang taat beragama, karena kedua orang tuanya merupakan guru agama baik di sekolah maupun di kampung.
Oleh karenanya, diusia belia Aspihani dididik orang tuanya untuk mandiri. Menurut informasi yang dapat digali penulis, Aspihani di usia belia pernah menjadi pedagang sayur keliling, jualan es (es giru) pun pernah dilakoninya. Disaat ke Sekolah semasa Sekolah Dasar, Aspihani membawa dagangannya yakni es giru yang berbentuk lilin ke sekolah tempat dia mengecap pendidikannya. Bahkan tanpa merasa malu, sepulang sekolah pun ia sering berjualan sayur-sayuran dan es giru keliling. Sekokahnya dua kali sehari, pagi di SDN Budi Sekawan / SDN Gudang Hirang 4, dan sore harinya ia mengecap pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Diniyah di Sungai Madang wijayah Desa Gudang Hirang juga. Kendati hidupnya pas pasan, Aspihani, anak yang cemerlang, berprestasi dalam pendidikan dan organisasi, dari sekolah hingga menjadi mahasiswa.
Jenjang pendidikan Aspihani adalah berawal dari SDN Gudang Hirang 3 (SDN Angsana) pindah ke SDN Gudang Hirang 4 (SDN Budi Sekawan) dan juga Madrasyah Ibtidaiyah Diniyah di Sungai Madang dan melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Al-Falah Putra Banjarbaru (1998-1990), namun menyelesaikan pendidikan Madrasyah Tsanawiyah nya di MTs Raudhatussubban Sungai Lulut dengan melanjutkan pendidikan tingkat atas di Madrasyah Allah Negeri (MAN-1 Banjarmasin) dengan melanjutkan sempat di Pondok Pesantren Darul Ulun Jombang dan dilanjutkan ke Pondok Pesantren Datuk Kalampaian Bangil – Jawa Timur. Ditahun 1994, Aspihani pun sambil mondok di Ponpes Datuk Kalampaian – Bangil menyempatkan Kuliah di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Yadika – Bangil walau tidak sempat menyelesaikan studinya. Di tahun 2001 Aspihani menyelesaikan perkuliahannya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Banjarmasin fakultas Tarbiyah dan juga ditahun 2008 lulus di Sekolah Tinggi Ilmu Adminstrasi (STIA) Bina Banua Banjarmasin fakultas Adminstrasi Publik serta ditahun 2010 lulus di Universitas Darul ‘Ulum (UNDAR) Jombang fakultas Hukum.
Halaman : 1 2 Selanjutnya