Isu Mafia Tanah Di Pantura Tangerang Coreng Nama Baik Wilayah

- Redaksi

Minggu, 1 Agustus 2021 - 16:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 3 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kab.Tangerang-Liputan86.com, Tokoh Pemuda Nahdiyin wilayah Pantura Kabupaten Tangerang Muhammad Yusuf angkat suara terkait menyikapi pihak tertentu yang coba mengganggu kemajuan di wilayahnya dengan mengeksploitasi narasi mafia tanah.

“Eksploitasi narasi mafia tanah sengaja di ciptakan kemudian menjadi stigma buruk. Motifnya di duga kuat tidak senang jika wilayah pantura maju menjadi kota mandiri dan taraf ekonomi masyarakatnya meningkat,” ujar Yusuf kepada wartawan, Minggu (1/8/2021).

Yusuf  mengakui jika di suatu wilayah tentu akan menemukan suatu persoalan tak terkecuali urusan tanah yang dimana ada jalur penyelesaian secara konstitusional. Namun, ia menilai  pihak tertentu mencoba menganggu iklim investasi yang tengah progress dikerjakan dengan menggiring opini bahwa sejak adanya investor di pantura muncul mafia tanah.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Masyarakat pantura ingin maju, jangan membuat isu mafia tanah di wilayah kami. Saya dengar yang mengembuskan isu itu kan orang pintar, jika memang ada persoalan yah selesaikan dengan jalur secara konstitusional. Jangan ganggu iklim investasi,” tandasnya.

Lebih jauh menuturkan, narasi mafia tanah yang dilontarkan tersebut bukan berasal dari masyarakat pribumi pantura. Oleh karenanya, menurut Yusuf sama saja dengan mencoreng nama baik wilayah pantura Kabupaten Tangerang hingga berdampak pembunuhan karakter. 

“Saya rasa Kabupaten Tangerang wilayah pantura sangat tercoreng nama baiknya sampai membunuh karakternya. Orang diluar pantura bicara ada mafia tanah seolah-olah paling tau kondisi wilayah sini,” tegas pria pribumi asal Kecamatan Pakuhaji ini.

Disisi lain, Yusuf mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah dimana sudah tepat manggaet investor di wilayah pantura. Sehingga, harapan untuk meningkatan pertumbuhan ekonomi akan lebih terealisasi.

Menurut dia, itu merupakan suatu langkah good govermance dimana pemerintah, rakyat dan pengusaha atau investor bersinergi. 

Berita Terkait

Jalan Rusak Parah dan Kotor Wilayah Pantura Akibat Truk Tanah Menjadi Tanggung Jawab Siapa
Diduga Anggaran Dana Desa Sasak Untuk Pemberdayaan dan Ketahanan Pangan Tidak Jelas Peruntukannya
Diduga Truk Tanah Untuk Proyek Raksasa Wilayah Pantura Melanggar Peraturan Bupati Nomer 12 Tahun 2022
Dianto Pemuda Asal NTT Berbagi Pengalaman Menjadi Penguasa Muda
Masa Aksi Menuntut Kemenkes Terbitkan NIP PPK dan SK Bagi 532 Nakes
Berbagi di Bulan Suci Ramadhan 1445 H, Ormas BPPKB Banten DPRT Tanah Tinggi Kota Tangerang Santuni 50 Anak Yatim dan Dhuafa
Toko Obat Berkedok Kosmetik Semakin Marak di Wilayah Jakarta Utara
KPU Kab Tangerang di Duga Lamban Dalam Menangani Gaji Yang Belum PPS Terima

Berita Terkait

Sabtu, 4 Mei 2024 - 15:18 WIB

Diduga Anggaran Dana Desa Sasak Untuk Pemberdayaan dan Ketahanan Pangan Tidak Jelas Peruntukannya

Jumat, 26 April 2024 - 18:45 WIB

Diduga Truk Tanah Untuk Proyek Raksasa Wilayah Pantura Melanggar Peraturan Bupati Nomer 12 Tahun 2022

Kamis, 25 April 2024 - 16:12 WIB

Dianto Pemuda Asal NTT Berbagi Pengalaman Menjadi Penguasa Muda

Kamis, 18 April 2024 - 13:32 WIB

Masa Aksi Menuntut Kemenkes Terbitkan NIP PPK dan SK Bagi 532 Nakes

Jumat, 5 April 2024 - 18:08 WIB

Berbagi di Bulan Suci Ramadhan 1445 H, Ormas BPPKB Banten DPRT Tanah Tinggi Kota Tangerang Santuni 50 Anak Yatim dan Dhuafa

Senin, 25 Maret 2024 - 08:04 WIB

Toko Obat Berkedok Kosmetik Semakin Marak di Wilayah Jakarta Utara

Senin, 18 Maret 2024 - 22:38 WIB

KPU Kab Tangerang di Duga Lamban Dalam Menangani Gaji Yang Belum PPS Terima

Kamis, 14 Maret 2024 - 14:14 WIB

PPS Salah Satu Desa Kec Sepatan di Duga Belum Menerima Gaji

Berita Terbaru