“Tanggal yang sudah ditentukan oleh oknum Satpol PP tersebut ternyata tidak sesuai dengan janjinya, dia berusaha agar bisa menenangkan korban dengan cara memberikan tanggal agar bisa masuk di salah satu Sekolah Negeri, tetapi semua itu bohong,” jelasnya.
Masih diwaktu yang sama, Basuni juga menyampaikan pihaknya langsung berusaha menghubungi salah satu pihak Sekolah Negeri tersebut terkait pemanggilan, tetapi tidak ada pemanggilan atas nama yang berinisial E.
“Saya berusaha menghubungi Pak Haji yang berstatus sebagai adminnya, ternyata nomor yang memberikan imbauan tersebut bukan keluar dari redaksi Sekolah, melainkan hal itu dari grup Sekolah online yang fiktif atau tidak benar dan kata pak haji itu Hoax,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Basuni menambahkan, oknum Satpol PP tersebut juga meminta uang buat beli seragam kepada orangtua korban sebesar Rp 1.300.000 dan uang LKS Rp 130.000.
“Sampai saat ini pihak korban masih kecewa akibat ulah oknum Satpol PP tersebut dan yang lebih parahnya lagi dia (red-oknum) juga telah meminta uang lagi tanpa sepengetahuan saya kisaran bulan September sebesar Rp 1.300.000 untuk seragam, serta Rp 130.000 untuk LKS yang ditransfer melalui BRI link ke nomor rekening atas nama R,” jelas Basuni kepada awak media.
(Aris)
Halaman : 1 2