Bahkan ketika dilaminating tidak membubuhkan sidik jari pada Ijazahnya. Yang ahirnya orangtua menuduh sekolah menerapkan wajib bayar pada saat proses itu. Padahal sidik Jari telah dilakukan oleh siswa kelas XII yang sudah datang tanpa pungutan apapun.
Kehadiran orangtua dari saudara AN yang kemudian mengaku dirinya sebagai wartawan dan LSM, Tampa memperlihatkan indentitas yang jelas, tetap kami diterima dengan baik dan dipersilahkan masuk dan duduk di Ruang Wakil Kepala Sekolah.
Bahkan wakil kepala sekolah yang saat itu didampingi oleh salah seorang guru mencoba memberikan penjelasan dan klarifikasi, namun mereka meninggalkan pertemuan bahkan mengancam dan intimidasi pihak sekolah dengan melakukan perekaman tanpa ijin dari pihah sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Padahal permasalahan ijazah yang rusak itu sebenarnya sedang dilakukan upaya penggantian blanko oleh pihak sekolah, yang diajukan melalui Dinas Pendididkan Propinsi Banten, sedang dalam proses mendapatkan penggantian dan akan diberikan kepada yang bersangkutan setelah ditulis, dicap 3 jari oleh siswa yang bersangkutan.
Masalah itu sebenarnya akan disampaikan pada saat pertemuan dengan pihak media secara profesional. Namun yang muncul malah opini dan berita tidak berimbang bahkan tidak menganut cara penulisan yang baik sesuai dengan kode etik jurnalistik, karena berdasarkan asumsi saja dalam penulisan beritanya, dan tidak melakukan konfirmasi terlebih sesuai etika jurnalistik.
Dimana terdapat pencantuman nama sekolah yang salah, tata bahasa cara penulisannya tidak sesuai E-Y-D , yang harusnya huruf kapital di awal sebuah nama dari sesuatu juga bermasalah. Lebih lanjut, menurut KBBI, dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Badan Pusat Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kata ijasah atau ijazah, yang baku adalah ijazah. Dan media ini menulis Izasah pada judul dan isi berita.
Pada kesimpulannya bahwa kehadiran mereka yang mengatasnamakan diri dengan orangtua, LSM, dan media tidak bermaksud menyelesaikan masalah ijazah saudara AN, karena sehari sebelumnya wali kelas saudara AN telah dikirimi pesan melalui WA yang berisi akan menghadirkan LSM dan Media ke sekolah. Kemudian dibuktikan dengan kehadiran mereka di sekolah dan keluar sebelum pembicaraan dan konfirmasi berakhir.
Demikian konfirmasi ini disampaikan agar para pembaca bisa menempatkan informasi sesuai keadaan yang sebenarnya. Kami pihak sekolah membuka pintu selebar-lebarnya untuk penyelesaian permasalahan ini, secara baik-baik dan menugu itikad baik dari pihak-pihak tersebut.
Rilis@team/editing By Rocky@sli.com
Halaman : 1 2