Webinar oleh LIDI “Membangun Karakter Moderat Menghadapi Gelombang Intoleran dan Radikalisme” Ditutup hari ini

- Redaksi

Selasa, 7 Juni 2022 - 16:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 1 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta,liputan86.com- Ijin melaporkan pada hari Selasa tanggal 07 Juni 2022, pukul 13.00 Wib s/d 14.30 Wib, telah berlangsung kegiatan Webinar dengan tema “Membangun karakter moderat, menghadapi gelombang Intoleran dan Radikalisme ”,yang di selenggarakan oleh Lingkar Diskusi Indonesia (LIDI). Kegiatan Webinar di selenggarakan melalui aplikasi Zoom Meeting Id : 821 9639 1307, Passcode : 473229. Adapun yang dapat di laporkan sbb :

*Moderator :*

– Fadli Harahab (Direktur eksekutif SUDRA)

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

*Narasumber :*

1. KH. Taufik Damas. LC (Wakil katib Syuriah PWNU DKI Jakarta)

2. Luqman hakim (Ketua GP Anshor)

3. Dino brasco (Pemerhati kebangsaan UIN Jakarta)

*Pukul 13.00 Wib* Webinar dengan tema “Membangun karakter moderat, menghadapi gelombang Intoleran dan Radikalisme ”,yang di selenggarakan oleh Lingkar Diskusi Indonesia (LIDI) *Dimulai*

1. *KH. Taufik Damas. LC (Wakil katib Syuriah PWNU DKI Jakarta)*

– Walisongo menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat Jawa. Caranya adalah dengan lebih mengedepankan unsur budaya dan tradisi yang berkembang di masyarakat. Inilah yang justru dijadikan sebagai piranti dalam menyebarkan Islam. “Islam hadir memang dari tanah Arab. Namun dalam penyebaran agama Islam di Tanah Jawa, Wali Songo termasuk Sunan Ampel, selalu beradaptasi dengan kebudayaan lokal sesuai dengan kondisi sosial politik masyarakat setempat, pemahaman soal hal tersebut penting dan kontekstual pada saat ini. Metode dakwah seperti yang yang digunakan Sunan Ampel perlu ditiru. Kalaupun dimodifikasi sesuai kekinian, namun substansi pendekatan budayanya, seharusnya tak berubah.

– Bahwa dalam berdakwah itu tidak hanya mengajarkan masyarakat untuk mengerti betul tentang agama Islam. Tetapi juga harus memiliki sikap kebijaksanaan.”Karena kebijaksanaan merupakan proses berdakwah dengan penuh santun dan lebih mengedepankan ketenangan hati kepada masyarakat. Bagi saya agama yg benar yaitu yg moderat yg menghargai perbedaan visi dan misi nabi muhammad tidak pernah ada niat untuk mendirikan negara islam dan negara khilafa, ketika nabi hijrah ke madinah dan awal itu juga niat untuk membangun masyarakat yg berbudaya dan beradab.

– bagaimana Islam di Indonesia pertama kali menerima Alquran yang benar-benar asli. Ayat Alquran tersebut tanpa tanda dan syakal, dikhawatirkan tidak akan mampu membacanya karena tidak ada titik-titik, syakal, maupun penjelasan tajwid. Disampaikannya ketika Islam mulai berkembang dan banyak yang memeluknya, ada bentuk kekhawatiran tidak mampu membaca Alquran dengan benar sehingga mempengaruhi makna di dalamnya. Karena itu, agar dapat dibaca dengan benar dan pengertiannya dipahami, para ulama melakukan ijtihad dengan menciptakan titik-titik, tanda baca (syakal atau harakat), ilmu nahwu, dan ilmu tajwid.

– Moderasi beragama, bernilai penting karena tidak ada hal di dunia ini yang mampu berdiri sendiri. Artinya, moderasi merupakan langkah untuk memahami bahwa ada sesuatu yang saling membutuhkan dan bergantung dalam hal apa pun contoh agama yang membutuhkan moderasi, karena mengantarkan manusia dari dunia menuju akhirat. Agama dalam konteks dunia saling membutuhkan dan bergantung dengan banyak hal. Salah satunya adalah haji dalam agama Islam yang berurusan dengan akhirat. Namun, proses haji itu membutuhkan pesawat yang justru dibuat oleh kaum Yahudi. Nah, konsep ini harus dipahami. Makanya, dunia ini sebenarnya adalah rangkaian dari sekian banyak perbedaan yang disatukan dalam sebuah penyatuan rangkaian rangkaian yang kadang kita tidak mengerti bahwa kita harus rukun dan saling memahami.

– Meskipun demikian, moderasi beragama menghadapi permasalahan yang berasal dari internal umat Islam. Untuk mengatasi persoalan internal tersebut, agar umat Islam di Indonesia memahami konsep ra’iyyah, yaitu kullukum ro’in, wakullukum mas ulun ‘aro’iyyatihi. Artinya, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.

– Moderasi merupakan sikap jalan tengah atau sikap keragaman yang hingga saat ini menjadi terminologi alternatif di dalam diskursus keagamaan, baik di tingkat global maupun lokal. Moderasi masih dianggap sebagai sikap keragaman yang paling ideal ketika di tengah kemelut konflik keagamaan mulai memanas. Beberapa prinsip moderasi beragama yang berhubungan dengan kosep Islam.

– Namun masalahnya lain. Panji itu dianggap Bendera HTI organisasi yang terlarang hidup di Indonesia. Kejadian garut, secara sigap oknum Banser merampas bendera, yang mereka yakini sebagai bendera HTI. Tidak hanya cukup dirampas, tapi mereka mempertontonkan kegaduhan dengan membakar benderanya. Dari sinilah mulainya, menjadi viral di media sosial (medsos). Hampir semua platform medsos seperti facebook, twitter, instagram dan lainnya ramai menayangkan kejadian ini. Cukup panjang jika membicarakan Panji Rasulullah ini. Dalam catatatan, Ar Rayah dan Al-Liwa adalah salah satu dari sekian banyak variasi bendera dan panji dalam Islam. Cirinya adalah warna dasar putih dan hitam. Al-Liwa sebagai bendera Islam berwarna dasar putih dan tulisan hitam dengan ukuran besar. Sementara Ar-Rayah sebagai panji perang berukuran lebih kecil, digunakan saat berperang, dan dipindahtangankan dari kalifah ke panglima atau komando pasukan perang, gunanya untuk sebagai tanda memimpin pasukan dan menakuti musuh dalam keadaan perang. Kecaman terhadap pembakar bendera muncul dari berbagai kalangan ummat. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun melihat yang dibakar adalah bendera berkalimat Tauhid bukan HTI pun dengan yang lain-lainnya kecaman terus mengalir.

Berita Terkait

Rohmat dan Usron Silaturahmi ke Kediaman Rumah Andika Putra Berjalan Lancar
Ulang Tahun ke-9 Tahun, KEYSHA Bertambahnya Umur Tidak Begitu Penting, Yang Penting Keberkahannya
Aliansi Mahasiswa Pemuda Tangerang Raya (AMPTR) Kota Tangerang Gait cetarnews Dalam Kegiatan Seminar Jurnalistik & Buka Puasa Bersama (BUKBER)
Ramadhan Berkah Korps Indonesia Muda DPK Teluknaga Bagikan 300 Takjil dan Santunan Anak Yatim
PT. Ksatria Indonesia Maju Mengadakan Program Sembako Murah Dengan Harga Rp 10 Ribu
Pasar Mambo dan Anyar Selatan Menanti Kedatangan Para Pedagang
Legalist Indonesia PT Icon Global Internasional Membangun Sinergitas Bersama FWJI Tangerang Kota
Perumahan Al’kautsar di Duga Sudah Ada Penyegelan Oleh Pihak Pemerintah

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 16:12 WIB

Dianto Pemuda Asal NTT Berbagi Pengalaman Menjadi Penguasa Muda

Kamis, 18 April 2024 - 13:32 WIB

Masa Aksi Menuntut Kemenkes Terbitkan NIP PPK dan SK Bagi 532 Nakes

Jumat, 5 April 2024 - 18:08 WIB

Berbagi di Bulan Suci Ramadhan 1445 H, Ormas BPPKB Banten DPRT Tanah Tinggi Kota Tangerang Santuni 50 Anak Yatim dan Dhuafa

Senin, 25 Maret 2024 - 08:04 WIB

Toko Obat Berkedok Kosmetik Semakin Marak di Wilayah Jakarta Utara

Senin, 18 Maret 2024 - 22:38 WIB

KPU Kab Tangerang di Duga Lamban Dalam Menangani Gaji Yang Belum PPS Terima

Kamis, 14 Maret 2024 - 14:14 WIB

PPS Salah Satu Desa Kec Sepatan di Duga Belum Menerima Gaji

Rabu, 6 Maret 2024 - 14:09 WIB

Kades Jarang Ngantor di Desa, Warga Desa Kelor Minta Inspektorat dan Pemdes Kabupaten Tangerang Turun ke Desa Kelor

Rabu, 6 Maret 2024 - 14:05 WIB

Warga Desa Kelor Malu Dengan Kelakuan Kades Kelor Yang Diduga Melakukan Penipuan dan Penggelapan

Berita Terbaru