Merajut Kebangsaan, Menenun Kebhinnekaan

- Redaksi

Selasa, 28 Desember 2021 - 15:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 2 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Liputan86.com

Nasionalisme adalah determinan penting bagi sebuah bangsa untuk terus menjaga dan meningkatkan kompetisi di panggung dunia. Diperlukan reaktualisasi Nasionalisme agar tidak terjebak pada romantisme kesejarahan belaka. Konteks terkini dari Nasionalisme adalah menjaga kebersamaan ditengah kemajemukan dan keberagaman.

Menjaga kebersamaan dalam kebhinnekaan adalah mutlak agar perahu Indonesia dapat berlayar dengan baik mencapai tujuan. Kebersamaan yang didasarkan satu perasaan Nasionalisme kebangsaan yang kuat tentu dapat mengenyampingkan potensi konflik karena beragamnya perbedaan. Jika rajut kebangsaan dalam kebhinnekaan terjalin kuat, Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan utama dunia. Pada gilirannya Indonesia dapat menjadi penyeimbang dalam dinamika global, yang saat ini tengah menghadapi tantangan akibat pertentangan amerika serikat dan tiongkok yang semakin dramatis.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bukankah dalam segi apapun Indonesia memiliki semua yang dibutuhkan untuk mengembangkan politik penyeimbang dalam dunia internasional?

Namun jika menengok yang terjadi belakangan, negeri ini menghadapi tantangan, terjadinya polarisasi ditengah masyarakat akibat perbedaan dukungan politik. Kita seolah terjebak dalam kontestasi tak berkesudahan. Lupa pada esensi demokrasi Pancasila yang meniscayakan persatuan.  Keterbelahan semakin dipertajam dalam iklim post-truth yang masih menghantui hingga kini. Masing masing kelompok hanya mau membenarkan yang mereka percayai, bukan percaya pada kebenaran itu sendiri. Bahkan jika sebuah kebohongan memperkuat apa yang dipercaya, maka ia bisa dianggap sebagai kebenaran.

Dalam post-truth, batas antara kebenaran dan kebohongan sengaja dikaburkan.

Masyarakat semakin tersekat sekat. Satu sama lain saling menistakan. Ekspresi berdemokrasi menjauhi nilai luhur tepo seliro dan pertengkaran tak berkesudahan seperti sulit didamaikan. Perbedaan semakin dipertajam dengan permainan sentimen agama. Dogma dogma agama ditempaykan dalam konteks yang tidak tepat, ditafsirkan berdasar keinginan politiknya sendiri.

Padahal kebersamaan adalah modal kuat agar setiap pemerintahan dapat berjalan dengan dukungan kuat seluruh elemen bangsa. Apalagi kita telah menyepakati sistem pemerintahan presidensial, dimana presiden dipilih langsung oleh dukungan masyarakat atau rakyat. Dukungan kuat rakyat adalah kata kunci supaya pemerintahan berjalan tanpa kegaduhan yang tidak perlu. Kegaduhan yang berlebihan dapat menimbulkan keresahan sosial dimasyarakat. Demokrasi tidak boleh dijalankan secara berlebihan dan salah kaprah.

Berita Terkait

Rohmat dan Usron Silaturahmi ke Kediaman Rumah Andika Putra Berjalan Lancar
Ulang Tahun ke-9 Tahun, KEYSHA Bertambahnya Umur Tidak Begitu Penting, Yang Penting Keberkahannya
Aliansi Mahasiswa Pemuda Tangerang Raya (AMPTR) Kota Tangerang Gait cetarnews Dalam Kegiatan Seminar Jurnalistik & Buka Puasa Bersama (BUKBER)
Ramadhan Berkah Korps Indonesia Muda DPK Teluknaga Bagikan 300 Takjil dan Santunan Anak Yatim
PT. Ksatria Indonesia Maju Mengadakan Program Sembako Murah Dengan Harga Rp 10 Ribu
Pasar Mambo dan Anyar Selatan Menanti Kedatangan Para Pedagang
Legalist Indonesia PT Icon Global Internasional Membangun Sinergitas Bersama FWJI Tangerang Kota
Perumahan Al’kautsar di Duga Sudah Ada Penyegelan Oleh Pihak Pemerintah

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 16:12 WIB

Dianto Pemuda Asal NTT Berbagi Pengalaman Menjadi Penguasa Muda

Kamis, 18 April 2024 - 13:32 WIB

Masa Aksi Menuntut Kemenkes Terbitkan NIP PPK dan SK Bagi 532 Nakes

Jumat, 5 April 2024 - 18:08 WIB

Berbagi di Bulan Suci Ramadhan 1445 H, Ormas BPPKB Banten DPRT Tanah Tinggi Kota Tangerang Santuni 50 Anak Yatim dan Dhuafa

Senin, 25 Maret 2024 - 08:04 WIB

Toko Obat Berkedok Kosmetik Semakin Marak di Wilayah Jakarta Utara

Senin, 18 Maret 2024 - 22:38 WIB

KPU Kab Tangerang di Duga Lamban Dalam Menangani Gaji Yang Belum PPS Terima

Kamis, 14 Maret 2024 - 14:14 WIB

PPS Salah Satu Desa Kec Sepatan di Duga Belum Menerima Gaji

Rabu, 6 Maret 2024 - 14:09 WIB

Kades Jarang Ngantor di Desa, Warga Desa Kelor Minta Inspektorat dan Pemdes Kabupaten Tangerang Turun ke Desa Kelor

Rabu, 6 Maret 2024 - 14:05 WIB

Warga Desa Kelor Malu Dengan Kelakuan Kades Kelor Yang Diduga Melakukan Penipuan dan Penggelapan

Berita Terbaru