Liputan86.com
Nasionalisme adalah determinan penting bagi sebuah bangsa untuk terus menjaga dan meningkatkan kompetisi di panggung dunia. Diperlukan reaktualisasi Nasionalisme agar tidak terjebak pada romantisme kesejarahan belaka. Konteks terkini dari Nasionalisme adalah menjaga kebersamaan ditengah kemajemukan dan keberagaman.
Menjaga kebersamaan dalam kebhinnekaan adalah mutlak agar perahu Indonesia dapat berlayar dengan baik mencapai tujuan. Kebersamaan yang didasarkan satu perasaan Nasionalisme kebangsaan yang kuat tentu dapat mengenyampingkan potensi konflik karena beragamnya perbedaan. Jika rajut kebangsaan dalam kebhinnekaan terjalin kuat, Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan utama dunia. Pada gilirannya Indonesia dapat menjadi penyeimbang dalam dinamika global, yang saat ini tengah menghadapi tantangan akibat pertentangan amerika serikat dan tiongkok yang semakin dramatis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bukankah dalam segi apapun Indonesia memiliki semua yang dibutuhkan untuk mengembangkan politik penyeimbang dalam dunia internasional?
Namun jika menengok yang terjadi belakangan, negeri ini menghadapi tantangan, terjadinya polarisasi ditengah masyarakat akibat perbedaan dukungan politik. Kita seolah terjebak dalam kontestasi tak berkesudahan. Lupa pada esensi demokrasi Pancasila yang meniscayakan persatuan. Keterbelahan semakin dipertajam dalam iklim post-truth yang masih menghantui hingga kini. Masing masing kelompok hanya mau membenarkan yang mereka percayai, bukan percaya pada kebenaran itu sendiri. Bahkan jika sebuah kebohongan memperkuat apa yang dipercaya, maka ia bisa dianggap sebagai kebenaran.
Dalam post-truth, batas antara kebenaran dan kebohongan sengaja dikaburkan.
Masyarakat semakin tersekat sekat. Satu sama lain saling menistakan. Ekspresi berdemokrasi menjauhi nilai luhur tepo seliro dan pertengkaran tak berkesudahan seperti sulit didamaikan. Perbedaan semakin dipertajam dengan permainan sentimen agama. Dogma dogma agama ditempaykan dalam konteks yang tidak tepat, ditafsirkan berdasar keinginan politiknya sendiri.
Padahal kebersamaan adalah modal kuat agar setiap pemerintahan dapat berjalan dengan dukungan kuat seluruh elemen bangsa. Apalagi kita telah menyepakati sistem pemerintahan presidensial, dimana presiden dipilih langsung oleh dukungan masyarakat atau rakyat. Dukungan kuat rakyat adalah kata kunci supaya pemerintahan berjalan tanpa kegaduhan yang tidak perlu. Kegaduhan yang berlebihan dapat menimbulkan keresahan sosial dimasyarakat. Demokrasi tidak boleh dijalankan secara berlebihan dan salah kaprah.
Halaman : 1 2 Selanjutnya