LONCENG KEMATIAN KIAN DEKAT
Oleh : M. Mufti Mubarok
Rasa was was berselimut takut terus menghantui setiap nyawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Detak jam dan jantung serasa berkejar kejaran.
Nafas nafas hamba terasa berlomba diperhentian
Urat nadi urat leher makin tampak berhenti.
Setiap jiwa pasti akan kembali.
Dua minggu yang lalu saudara saudara teman telah pergi .
Seminggu yang lalu saudara dekat juga pulang
Dan Hari ini? ………………………entah siapa lagi
Yang pasti panggilan itu akan sampai.
Lonceng kematian kian dekat.
Gema suara pengumuman bersautan di udara terus berkumandang seperti azan.
WA kita terus gayung bersambut mengabarkan berita yang sama.
Seperi berita itu menjadi rutin dan makin sering dan sangat sering.
Hanya kalimat Innalillahi wainna Illaihi rojiun yang masih ada
Husnul khotimah menjadi doa pamungkas.
Yang ditinggalkan diberi kesabaran.
Rasanya kita juga telah merasakan hari kepastian yang pasti sampai.
Hari itu makin dekat dan makin dekat.
Bunyi sirine ambulance makin marak.
Tempat tempat pemakanan tak menampung
Entah karena covid atau komorbit
Halaman : 1 2 Selanjutnya