Pembunuhan di Bucha : Kaki Diikat, Kepala Tembak

- Redaksi

Kamis, 7 April 2022 - 04:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

Dibaca 0 kali
facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bucha,liputan86.com – Jasad seorang pria, dengan kaki terikat tali serta lubang hitam di dahinya, tergeletak di semak-semak dekat rel kereta di kota pinggiran Bucha, Ukraina.

Sosok mengerikan itu –tubuhnya kuning pucat seperti patung lilin– terbaring di antara daun-daun yang jatuh. Hanya beberapa meter dari sana, terlihat mayat seorang korban yang lain.

“Jangan sentuh tubuhnya. Bisa jadi dipasangi ranjau,” kata seorang polisi, yang menunjuk tempat mayat itu terbaring. Dia meminta agar namanya tak disebut.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bucha, 37 km barat laut dari Kiev, diduduki tentara Rusia lebih dari satu bulan sejak invasi dimulai pada 24 Februari.

Ketika pasukan Rusia ditarik mundur dari sana pekan lalu, mereka meninggalkan orang-orang sipil yang tewas di jalan, di dalam bangunan dan dikubur dalam lubang dangkal.

Para pejabat setempat mengatakan di Bucha saja ada lebih dari 300 orang yang dibunuh tentara Rusia, dan sekitar 50 dari mereka dieksekusi.

Polisi mengatakan penduduk Bucha telah menguburkan lima mayat lainnya dalam gundukan tanah tak bernisan.

Sejak mendatangi Bucha pada Minggu, Reuters telah melihat lima sosok mayat korban yang ditembak di kepala. Tangan salah satu korban terikat ke belakang.

Jasad pria yang dilihat Reuters pada Rabu (6/4), yang mengenakan celana jins dan jaket tebal hitam, tergeletak 100 meter dari sebuah pemakaman kecil. Reuters tak bisa mengidentifikasi pria tersebut atau memastikan siapa pembunuhnya.

Para saksi di kota itu telah menceritakan apa yang mereka sebut sebagai pembunuhan ekstra yudisial oleh tangan-tangan Rusia.

Pemerintah Ukraina telah menuduh Rusia melakukan genosida dan kejahatan perang.

Kremlin menolak tuduhan itu dengan menyebutnya sebagai propaganda. Mereka mengatakan pasukan Rusia tidak mengincar warga sipil.

Seorang pria, yang mengaku bahwa tentara Rusia melukai lengannya, berdiri di luar rumahnya, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Bucha, wilayah Kiev, Ukraina, 6 April 2022. /Alkis Konstantinidis/as

Duta besar Rusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan pada Selasa (5/4) bahwa tuduhan tentang kekejaman itu bohong.

Dia mengatakan meskipun Bucha sempat diduduki Rusia, “tak seorang pun warga sipil yang menderita akibat tindak kekerasan.”

Berita Terkait

Bela Kebebasan Pers, Paus Fransiskus : Hormati Wartawan Yang Gugur
Kekuatiran Permintaan, Harga Minyak Goreng Turun di Pasar Asia
Angkatan Bersenjata Rusia Bombardir Pabrik Amunisi di Daerah Kiev
AS Sebut Kapal Perang Moskva Rusia Karam, Dihantam Dua Rudal Ukraina
Parleman Rusia : Kasus Bucha Panggung Sandiwara Barat
Amerika Serikat Minta Rusia Dikeluarkan Dari Badan HAM PBB
Rudal Rusia Gempur “infrastruktur Penting” di Odesa Ukraina
Rusia Tuding Militer AS Lakukan Penilitian Biologi Rahasia di Indonesia, Hasilnya Tidak Dilaporkan

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 16:12 WIB

Dianto Pemuda Asal NTT Berbagi Pengalaman Menjadi Penguasa Muda

Kamis, 18 April 2024 - 13:32 WIB

Masa Aksi Menuntut Kemenkes Terbitkan NIP PPK dan SK Bagi 532 Nakes

Jumat, 5 April 2024 - 18:08 WIB

Berbagi di Bulan Suci Ramadhan 1445 H, Ormas BPPKB Banten DPRT Tanah Tinggi Kota Tangerang Santuni 50 Anak Yatim dan Dhuafa

Senin, 25 Maret 2024 - 08:04 WIB

Toko Obat Berkedok Kosmetik Semakin Marak di Wilayah Jakarta Utara

Senin, 18 Maret 2024 - 22:38 WIB

KPU Kab Tangerang di Duga Lamban Dalam Menangani Gaji Yang Belum PPS Terima

Kamis, 14 Maret 2024 - 14:14 WIB

PPS Salah Satu Desa Kec Sepatan di Duga Belum Menerima Gaji

Rabu, 6 Maret 2024 - 14:09 WIB

Kades Jarang Ngantor di Desa, Warga Desa Kelor Minta Inspektorat dan Pemdes Kabupaten Tangerang Turun ke Desa Kelor

Rabu, 6 Maret 2024 - 14:05 WIB

Warga Desa Kelor Malu Dengan Kelakuan Kades Kelor Yang Diduga Melakukan Penipuan dan Penggelapan

Berita Terbaru