NF menceritakan, bahwa dirinya hanya di informasikan via telepon celulernya pada Senin (10/07/2023) oleh Kepsek SD Katolik Biukoun tentang rencana rapat/pertemuan membahas kasus tersebut. “Waktu telepon itu saya punya suami juga ada. Jadi kemarin saya ke sekolah untuk kami pertemuan. Tetapi saya sampai di sekolah, kami pertemuan singkat dan dia langsung memberhentikan saya secara lisan, tanpa ada surat teguran tertulis maupun teguran lisan. Dia bilang mulai hari ini dan seterusnya saya memberhentikan ibu,” ujar NF mengulangi pernyataan sang Kepsek.
Sebelum ia pulang ke rumah, saya sempat bertemu kembali kepsek untuk minta maaf. Namanya saya sebagai bawahan saya ingin mohon maaf kepada kepsek karena saya mengakui saya sebagai bawahan dan dia sebagai pimpinan. Saya harus mengalah kerena dia Kepala Sekolah.
Mendengar dirinya diberhentikan, NF langsung meminta maaf, namun sang Kepsek tak bergeming dan tetap pada keputusan memecat NF. “Saya masuk peluk dan minta maaf tapi kepsek mati-matian tidak mau, dia (kepsek) tetap mengatakan bahwa pokonya ibu tetap istirahat sampai kapan saya panggil baru ibu datang kembali. Dan, ibu dengar saja saya panggil baru datang kalau tidak panggil lebih baik tidak usah datang,” ujar NF mengulangi kalimat tegas sang Kepsek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mendengar ketetapan hati sang Kepsek, NF pun menjawab, “ya kalau ibu Kepsek sudah bilang begitu, ya saya terima dan saya tetap menunggu SK pemberhentian dari Kapala sekolah.” Sang Kepsek langsung balas menjawab, “okey, sebentar baru saya ketik (Surat Pemberhentian NF, red). Namun, lanjut NF, hingga dua hari kemudian dan hingga saat ini, dirinya belum menerima surat atau SK tersebut.
Kepala SDK Biukoun yang dikonfirmasi wartawan media ini melalui sambungan telepon celulernya pada Rabu (12/07/2023), langsung dengan nada kasar dan garang menyerang wartawan. “Maksud apa telpon saya? Pak ini nama siapa. Saya mau tanya, Pak nama siapa? Asal darimana?. Pak tidak usah teror saya. Saya tidak berurusan dengan pak. Kira saya takut wartawan? Paling saya turun dari kepala sekolah to,” ujarnya pongah.
Sang Kepsek mengatakan, tidak usah mengkonfirmasinya via telepon, tetapi langsung menemuinya di Sekolah (SD Katolik Biukoun, red). “Pak besok menghadap saya di sekolah, kalau tidak urusan akan Panjang. Terserah dari pak, jam berapa,” perintah sang Kepsek kepada wartawan seakan lupa bahwa yang mengkonfirmasinya adalah wartawan dan bukan guru atau bawahannya.
Kepsek SD Biukoun mengkritisi alasan guru NF membocorkan informasi pemberhentian dirinya ke media atau wartawan, seakan NF benar dalam kasus tersebut. “Dia lapor sampai wartawan kira-kira dia punya benar sampai dimana? Jadi besok bertemu saya di sekolah!” Perintahnya lagi. (…/tim).
Halaman : 1 2