Menurutnya, ada pergeseran makna yang terjadi pada aktivitas sahur on the road kali ini.
Makna sahur on the road harusnya menjadi ajang sedekah atau berbagi di bulan penuh berkah, tetapi yang terjadi pergeseran kegiatan.
Bermula membagikan makanan sahur, justru berubah menjadi ajang kumpul-kumpul oknum kelompok untuk adanya terjadi tawuran serta anarkisme lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saat ini kejadian ini sering terjadi kepada anak-anak sekolah. Kami pun tidak ingin ada masyarakat kita yang menjadi korban hanya karena mereka terjadi benturan,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Komarudin menuturkan, ada 250 personel diterjunkan untuk melakukan pengawalan bagi masyarakat yang membutuhkan pengawalan membagikan makanan saat sahur.
“Manakala ada yang ingin dibagikan ke masyarakat, dari kami akan bantu pengawalan. 250 personel kami yang tersebar di 35 titik pos pemantauan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) siap dikerahkan, tinggal diinformasikan ke pihak kepolisian,” tuturnya.
(Icha/Evi/Ratna/Imron)
Halaman : 1 2