Observasi-observasi ini banyak saya dengar Bang Haji dulu saya penjudi dulu saya kurang ajar pada Ibu saya.
Ada seorang dosen bahasa Inggris Universitas Airlangga Surabaya mengatakan pada saya, Roma
you are may teacher.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kamu adalah guru saya.
Lalu saya bilang How can you teacher.
Bgm anda bisa bilang sy guru anda?
Ternyata banyak langkah dan sikap saya berkat terinspisrasi dari lagu-lagu anda semua.
Sampai saya bilang kepada teman-teman dosen, kamu harus dengar Soneta.
Masyaa Allah, saya semakin sadar bahwa ternyata the power of musik engine,
Dalam hal ini Rhoma dan Forsa adalah satu, kita sama cuma bedanya Rhoma di depan anda di samping.
Kita sati visi, satu cita-cita,ingin mengamalkan Perintah Allah SWT, sehingga kita bisa berkontribusi kepada bangsa ini.
Forsa harus menjadi pionir warga negara yang beriman, betaqwa, ber akhlakul karimah, berloyolitas.
Prioritas ini poin keempat tapi penting sekali.
Tanpa sami’na wa atho’na banyak organisasi yang hancur karena tidak adanya loyalitas terhadap pimpinan.
Maka sami’na wa atho’na ini harus menjadi prinsip dasar bagi Forsa. Ketahuilah bahwa kita akan mengisi hidup melalui lagu-lagu yang Allah berikan kepada Rhoma Irama untuk berkontribusi kepada bangsa ini.
Agar kita menjadi warga bangsa yang peduli pada tanah air, agar kita ummat Islam yang perduli pada agamanya.
Izun Islam waI Muslimin, Izun Islam Indonesia, itu harus menjadi bagian dari cita-cita Forsa dan sekarang ini anda tahu, bahwa Rhoma Irama mendirikan perguruan Islam.
Roma Irama itu ternyata satu arah. Dari lirik-lirik lagu Rhoma(masa depan).
Saya ingin mendirikan perguruan Islam, yang disana juga tentu nanti akan ada satu kurikulum mengenai seni.
Karena tenyata seni ini punya daya rusak yang luar biasa dan juga punya daya bangun yang luar biasa pula.
Jadi dari perguruan Islam Rhoma Irama, pertama saya selalu terobsesi bagaimana mana menyatukan umat Islam dalam ukhwah koridor Islamiyah di mana banyaknya perpecahan di kalangan antar umat.Dimana kita tahu itu rekayasa tangan tangan tangan luar.
Oleh karena itu Fahmi dan Tamami saya bentuk dalam rangka merekatkan Ukhuwah Islamiyah di tengah perbedaan perbedaan dan Qur’iyah sekaligus menjaga aqidah ahlul sunnah wal jamaah.
Yaitu minimal dalam koridor Fatahibul arba’a Imam Syafi’i Maliki Hambali Hanafi.
Oleh karena itu, saya himbau kepada Forsa semua kamu dan aku adalah satu. Itu bahwa gerakan pendidikan Islam ini adalah harus merupakan cita-cita perjuangan anda semua.
Selanjutnya saya ingin menyampaikan satu lirik dimana lirik itu saya buat melihat kondisi sekarang bahwa media sosial dalam kehidupan saling caci maki, saling hujat, saling fitnah, sudah tidak ada liahklak. Apalagi akhlak.
Lahirlah lagu akhlak.
Yang berjudul Hayya Hayya Hayya….(red.semua pserta ber sama2 melagukan lagu Hayya Hayya Hayya)
(Reptr/ Nur Tanjung)
Halaman : 1 2