Perjalanan LSM di Indonesia pada awal kemunculannya melalui perspektif sejarah dan mengacu pada pembagian generasi, ada yang berpendapat bahwa cikal-bakal LSM di Indonesia telah ada sejak Pra-Kemerdekaan. LSM lahir dalam bentuk lembaga keagamaan yang sifatnya sosial dan amal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekedar kita ketahui, Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)) tersebut bukan menjadi bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun negara. Maka secara garis besar organisasi non pemerintah dapat di lihat dengan ciri-ciri sebagai berikut, yakni 1). Organisasi / LSM ini bukan bagian dari pemerintah, birokrasi ataupun negara; 2). Dalam melakukan kegiatan tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan (nirlaba); dan 3). Dalam melakukan kegiatan hanya untuk kepentingan masyarakat umum, tidak hanya untuk kepentingan para anggota seperti halnya yang dilakukan koperasi ataupun organisasi profesi.
Menyimak dari tujuan terbentuknya Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)) tersebut, maka mereka harus benar-benar peka dalam membela kepentingan masyarakat banyak, bukan untuk memperoleh pendapatan dibawah penderitaan masyarakat. Jadi sebuah Organisasi Masyarakat (Ormas) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)) tersebut yang bekerja membekingi pemerintah atau lembaga pemerintah lainnya, maka itu semua bisa dikatakan sudah menghianati kuderat dan amanah LSM atau Ormas itu sendiri.
Di Kalimantan Selatan ini saja, jika kita hitung Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) telah lahir tidak kurang dari 500 buah. Namun yang aktif dan dikenal di masyarakat hanya dalam kisaran 10 % (persen) saja. Mengapa demikian, dikarenakan hanya mereka belum begitu aktif dan belum beraktifitas di tengah-tengah masyarakat, sehingga mereka tidak dikenal oleh publik. ###
Penulis adalah Direktur Eksekutif Lembaga Kerukunan Masyarakat Kalimantan (LEKEM KALIMANTAN)
Halaman : 1 2