Yang mengejutkan, “Bahan-bahan yang mereka terima digunakan untuk kepentingan perusahaan farmasi yang berafiliasi dengan Pentagon, yaitu Gilead, yang sedang menguji obat-obatannya, termasuk di wilayah Ukraina dan Georgia,” kata Jenderal Rusia tersebut.
Awal bulan Maret, Rusia melancarkan tudingan gencar atas temuan jaringan laboratorium biologi di Ukraina. Kantor berita Turki Anadolu melaporkan pada 9 Maret, militer AS disebut terlibat mendanai dan dan mengendalikan laboratorium itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova saat itu mengungkapkan temuan dokumen yang menunjukkan “komponen senjata biologis sedang dikembangkan di Ukraina” pada laboratorium yang dikendalikan Pentagon, AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Zakharova saat itu menekankan, kegiatan tersebut melanggar Konvensi Senjata Biologis. Rusia kemudian menggelar sidang Dewan Keamanan PBB tentang masalah ini, namun gagal mendapat dukungan.
Sebelumnya, Letjen Igor Kirillov mengeklaim tentara Rusia mendapatkan dokumen yang menyebut AS-Ukraina mengembangkan virus dan bakteri berbahaya. Kirillov pun menduga AS-Ukraina melanggar Konvensi Senjata Biologis. (Kantor Pemberitaan Moscow)
Halaman : 1 2