Lebih lanjut pada kesempatan yang sama, Athan RI Kolonel Bangun Manahan Tanjung juga memberikan arahan kepada para Peacekeepers TNI bahwa penugasan prajurit TNI dalam misi PBB dalam hal ini UN MINUSMA merupakan salah satu wujud peran aktif bangsa Indonesia sesuai amanat UUD 1945 dalam upaya ikut memelihara perdamaian dunia. Selain itu, alumnus Akmil tahun 1997 ini mengingatkan agar para Peacekeepers TNI untuk terus menjaga profesionalisme dan mengedepankan faktor keamanan dan keselamatan (security and safety) dalam melaksanakan tugas-tugas yang diemban mengingat misi UN MINUSMA saat ini telah dimasukkan dalam kategori ”misi perdamaian PBB yang paling berbahaya dan beresiko tinggi (the most high risk and dangerous UN Mission)”. Sebagai contoh pada tanggal 2 Oktober 2021 lalu, 1 orang Peacekeepeers yang berasal dari Mesir gugur dan 3 orang lainnya luka parah pada saat mengikuti konvoi logistik di sektor Utara wilayah operasi Mali.
Di akhir pertemuan, Dubes RI menyatakan bahwa seluruh masukan yang disampaikan oleh para MSO TNI akan dilaporkan kepada Menteri Luar Negeri RI sebagai bahan Menteri pada saat menghadiri forum pertemuan seluruh Menteri Luar Negeri dari negara-negara kontributor pasukan perdamaian pada misi PBB atau Troop Contributing Countries (TCC) yang rencananya dilaksanakan pada bulan November 2021 di Korea Selatan.
Sebagai catatan, terdapat 9 orang personel TNI yang bertugas menjadi Peacekeepers sebagai MSO di UN MINUSMA tersebut yaitu : Mayor Pas Yosef Yohanes Abidondifu, Mayor Inf Choky Gunawan, Mayor Mar Budi Darmawan, Mayor Inf Juni Fitriyan, S.H, Mayor Inf Dont S.H. Pasaribu, Mayor Kal Aji Nugroho, S.E., Mayor Mar Yeyen Tuhardi, Mayor Czi Achmad Afandi, S.E dan Serma Mulyanto. Sementara dalam kunjungan kerja tersebut, Dubes LBBP RI di Dakar didampingi oleh Staf KBRI Dakar yaitu Bapak Didik Jayadi Zulhadji sebagai Pelaksana Fungsi Politik dan Bapak Muhamad Abdul Hayyil Al Ayyubi sebagai Pelaksana Fungsi PWNI. (Puspen TNI/Lena)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Halaman : 1 2