Rote, Liputan86.com – Pada hari selasa tanggal 24 Januari 2023 pukul 11.00 wita, bertempat di ruang TBUPP Lantai II kantor Bupati Rote Ndao, kompleks perkantoran Bumi ti i langga permai, kec. Lobalain, kab. Rote Ndao, telah dilaksnakan Roadshow penurunan stunting dan penghapusan kemisikinan exstrem kabupaten/kota oleh Menko PMK yang dilaksnakan secara daring yang diikuti oleh Wakil Bupati Rote Ndao beserta jajaran Forkopimda kabupaten Rote Ndao
Turut Hadir pada kegiatan tersebut,”
1. Wakil Bupati Rote Ndao Drs. Stefanus M Saek, SE, M.Si
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
2. Dandim 1627/ Rote Ndao Letkol Inf Bayu Panji Bangsawan S.Si, M.Han
3. Palaksa Lanal P. Rote Mayor Laut (P) Kisbudianto
4. Kapolres Rote Ndao AKBP I Ny. Putra Sandita,SH, S.Ik, MH
5. Ketua Pengadilan Negeri Rote Ndao Fransiska Dari Paula Nino, S.H.,M.H.
6. Perwakilan kejaksaan Arkalius Saleh, SH
7. Kadis PMD kab. Rote Ndao Yames M.K. Therik SH,
8. Kepala Dinas P3AKB Rote Ndao Regina A.V. Kedoh
9. Kadis Perindag Rote Ndao Johny Manafe S.H
10. Insan Pers.
• Pada Pukul 11.00 Wita Kegiatan Vidcon Dilaksanakan Oleh Mentri Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan (PROF.DR. MUHAJIR EFFENDI, M.AP.)
• 6 Daerah di NTT yang mengikuti kegiatan tersebut yakni (Belu,TTU,TTS,Rote Ndao, Kupang, Malaka). Tujuan pertemuan ini adalah untuk mengidentifikasi masalah penanganan stunting dan masalah kemisikinan ekstrem, bahwa berdasarkan data 60% dari keluarga miskin dapat melahirkan bayi yang stunting, Sehingga diadakan kegiatan tersebut untuk mengatasi permasalahan tersebut.
1. Pemaparan dari Bupati TTS, tingkat kemiskinan 45% dan TTS masuk dalam kemiskinan ekstrem yang berjumlah 16.411KK sedangkan utk stunting sebanyak 15.319 (2018)org dan pada tahun 2022 stunting berjumlah 11.418. Bahwa di kabupaten TTS angka Stunting menjadi yang tertinggi. Untuk USG setiap puskesmas ada yakni 37 puskesmas
2. Pemaparan dari Bupati TTU, Angka stuntting di TTU tahun 2021 5.204 (25,3%), dan pada Agustus 2022 5.280 balita(Stunting), 2032(Wasting). Utk di TTU puskesmas yang ada USG berjumlah 17
a. Melalui aksi konvergensi telah ditetapkan 100 desa Lokus
b. Pembentukan Tim Konvergensi Stunting,TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting), TIM SUN
c. Perangkat Daerah melakukan intervensi sesuai TUSI
Bahwa angka kemiskinan di TTU tahun 2022 berjumlah 6.435 Jiwa, berdasarkan Data P3KE Keluarga yang mengalami kemiskinan ekstrem berjumlah 33.455 dan untuk Individu berjumlah 153 .708 jiwa
• Upaya yang dilakukan utk penanggulangan kemisikinan ekstrem:
1). Program Ternak Sapi (TERASA) yang diterima oleh 21 Desa di Kab.TTU dengan jumlah sapi 326 Ekor
2). Program Pekarangan Pangan Lestari
3). Bansos
4). Program Bantuan Rumah Layak Huni
• Program Tekun Melayani Plus antara lain:
1). PRLH terima kunci Plus
2). Bantuan Stimulan Rumah Swadaya
3). Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya
• Permaslaahn yang dihadapi
1). Terbatas sarana dan prasarana
2). Terbatasnya akses ke desa
3). Terbatasnya akses air bersih
4). Sanitasi masyarakat yang kurang baik
• Harapan pemkab TTU ke pempus
1). Meningkatkan alokasi anggaran ke daerah
2). Data kemiskinan yang menjadi satu untuk mempermudah pemerintah dalam mengolah data
3. Pemaparan Bupati BELU
Bahwa di Kab Belu mengalami penurunan Stunting dari 2018-2022 dengan rata rata penurunan 3.31% pertahun.
Pada Agustus Stunting mencapai 13,39% atau berjumlah 2473 balita. Selain itu underweight berjumlah 4437 dan Wasting berjumlah 1343. Di tahun 2022 jumlah puskes berjumlah 17, 3 jumlah alat USG dan kekurangan 14 alat USG. Untuk jumlah posyandu berjumlah 446, jumlah antropometri berjumlah 62 dan mengalami kekurangan 334. Pada tahun 2022 capaian pelayanan air minum berjumlah 31,19% dan rumah tangga memiliki akses perpipaan tersebut. Terkait sanitasi di Kabupaten tahun 2022 mendapat penilaian baik.
• Permasalahan yang dihadapi
1).data pensasaran penghapusan kemiskinan ekstrem perlu dilakukan verifikasi dan disandingkan dengan DTKS dan data lainnya
2). Kebijakan anggaran pemerintah pusat belum sluruhnya berpihak pada upaya penghapusan kemiskinan
3). Kurangnya pengetahuan ortu terhadap pola asuh
4). Jumlah peralatan pendukung belum memenuhi standar (antropometri dan USG)
4. Pemaparan Bupati MALAKA
Kondisi sunting Kab. Malaka berjumlah 2.582 balita (15,85%).
Kondisi Kemiskinan di Malaka jumlah kemiskinan ekstrem (16.083 KK) sedangkan individu (81.584 jiwa)
• Permasalahan yg dihadapi:
1). Terbatasnya sarana dan prasarana
2). Pola perilaku dan kesadaran masih rendah dari masyarakat terkait pola asuh
3). Terbatasnya petugas Gizi
4). Rendahnya akses air bersih dan sanitasi
5). Data P3KE dalam proses verifikasi dan validasi di tingkat desa sedikit terlambat
Halaman : 1 2 Selanjutnya